Tujuan penyelenggaraan The 3rd Bali Tuna Conference (BTC) dan 6th International Coastal Tuna Business Forum (ICTBF) tahun 2018 ini adalah sebagai program untuk menjembatani kerjasama industri, pemerintah, dan para peneliti dalam menjamin keberlanjutan perikanan tuna ditinjau dari segi ekologi, sosial, dan ekonomi. Dalam BTC tahun ini, Indonesia meluncurkan dokumen “the Interim Harvest Strategy Framework for Bigeye Tuna, Yellowfin Tuna and Skipjack in Archipelagic Waters” sebagai dasar operasional untuk Indonesia dalam menyusun prosedur pengelolaan dan penangkapan agar tercapai kondisi perikanan tuna yang berkelanjutan di perairan kepulauan.
Selain dokumen tersebut, pemerintah Indonesia juga mengidentifikasi prioritas yang berkenaan dengan perikanan tuna diantaranya perbaikan pengumpulan data tuna; perbaikan sistem pendaftaran kapal khususnya untuk perairan kepulauan; pengembangan sistem pelaporan dan pemantauan elektronik; pengaturan rumpon; dan penyusunan peraturan berkaitan dengan pengelolaan tuna. BTC tahun ini diharapkan menghasilkan rekomendasi solutif melalui kolaborasi yang sinergis antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk perikanan tuna yang berkelanjutan di tahun 2025.
Adapun untuk ICTBF tahun ini diharapkan menjadi ajang pertemuan bagi pemerintah, pelaku usaha, dan pasar internasional untuk berdiskusi dan menyoroti industri tuna Indonesia agar menjadi pelopor dalam industri tuna one-by-one. Lebih lanjut dalam ICTBF tahun ini juga membahas adanya komitmen antara KKP dan IPNLF dalam memperkuat daya saing pasar tuna Indonesia melalui penerapan sertifikasi MSC (Marine Stewardship Council). Dalam ICTBF telah dilakukan penandatanganan Joint Commitment antara KKP dengan IPNLF tentang Cooperation in Strengthening Tuna Market Competitiveness through the Implementation of MSC Certification: terdapat 14 retailers international siap membeli produk tuna Indonesia bersertifikat MSC.
The 3rd Bali Tuna Conference (BTC) dan 6th International Coastal Tuna Business Forum (ICTBF) tahun 2018 dihadiri oleh sekitar 250 peserta yang terdiri dari para narasumber nasional dan internasional perikanan tuna seperti IOTC dan WCPFC. Selain itu juga Konferensi dihadiri oleh peserta yang berasal dari delegasi perwakilan organisasi perikanan regional dan internasional, perwakilan negara anggota RFMO, Kementerian/Lembaga terkait, pemerintah daerah, akademisi, peneliti, asosiasi perikanan dan para pelaku usaha perikanan tuna di Indonesia.